Untuk diketahui, beberapa negara, termasuk Indonesia, mengecam sistem ini karena dinilai membuka peluang bagi peserta untuk melakukan tindakan tidak sportif. Hal tersebut terjadi pada Olimpiade 2012 di mana pasangan ganda putri China, Korea Selatan dan Indonesia kedapatan melakukan tindakan curang dengan sengaja mengalah guna memilih lawan. Akhirnya, keempat pasangan tersebut didiskualifikasi dan diberikan sanksi oleh masing-masing federasi.
Hal ini sebenarnya bukan untuk pertama kali. Pada Olimpiade 2008, praktik ini juga terjadi di ganda campuran. Dengan alasan inilah, beberapa negara akhirnya meminta sistem penyisihan grup diganti dengan sistem gugur. Namun, BWF bergeming.
"Sistem grup terlihat sukses secara keseluruhan. Banyak hal positif yang terjadi dengan sistem ini. Ini soal mencari cara agar kejadian itu tak terulang tanpa harus mengubah (sistem)," ujar petinggi BWF, Thomas Lund, Rabu (7/11).
[Dikutip dari laman web sindonews.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar